TARBIYAH ONLINE

Fiqh

Sabtu, 16 Januari 2021

Download Kitab Gus Najih Maimoen: Kajian Sekilas tentang Teror dalam Pandangan Islam

Januari 16, 2021



Download Kitab | Islam datang sebagai rahmat alam semesta, sebagai agama yang sempurna. Islam tidak hanya berkutat dalam dunia transenden yang sarat dengan nuansa eskatologis sehingga sama sekali tidak bersentuhan dengan wilayah profan, atau dalam kata lain hanya berkaitan dengan apa yang disebut wilayah vertikal.

Namun Islam tampil dengan syari‟at yang komprehensif yang mencakup semua sendi kehidupan manusia baik yang berhubungan dengan dunia maupun akhirat.

Allah berfirman dalam surat al-Maidah ayat 3:

اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ

Islam juga menampilkan sistem politik dan tata negara, baik menyangkut prinsip-prinsipnya maupun petunjuk praktisnya, sekalipun tentunya masih membutuhkan pemahaman-pemahaman interpretatif dari al-Qur‟an dan al-Hadits secara holistik. Namun walau demikian kita tidak bisa menutup mata dan harus kita akui bahwa Islam memang tidak menawarkan satu format maupun sistem politik dan tata negara yang baku, Islam hanya mengajarkan nilai-nilai dan etika-etika perpolitikan maupun ketatanegeraan. Tesis ini dapat kita buktikan secara nyata dalam sejarah suksesi kepemimpinan khulafaur rasyidin dan khalifah-khalifah sesudahnya mulai Abu Bakar yang dipilih secara terbuka, kemudian Sayyiduna Umar yang naik tahta dengan dengan wasiat Abu Bakar disusul Sayyiduna Utsman yang menjadi khalifah setelah dipilih oleh dewan formatur yang ditentukan Sayyiduna Umar yang berjumlah enam orang. 


Setelah Sayyidina Utsman wafat akibat tragedi pembunuhan yang dilakukan kaum pemberontak, umat Islam pada waktu itu mengalami kevakuman kekuasaan sehingga hal itu membuat sahabat-sahabat senior tidak tinggal diam dan segera mengambil tindakan tegas dengan membaiat Sayyidina Ali sebagai khalifah ke empat. Dalam perkembangan selanjutnya, Daulat Islamiyyah mengadopsi sistem Monarchi Absholut sampai tumbangnya kerajan Turki Utsmani.


Download

Ada sebuah pelajaran berharga yang kita petik dari kejayaan islam masa ialu, yaitu konsep syoro. Karena kosep ini teiah mendapat legitimasi langsung dari Allah, dimana dalam Alqur‟an, Dia benar benar memerintahkan nabi beserta ummtnya untnk memanfaatkan konsep syuro ini sebagai jembatan emas untuk menyelesaikan berbagai persoalan.


Hanya saja realisasi konsep syuro ini pada awal awal islam lebih bersifat insidental dan kasuistik. Peristiwa perang khandaq merupakan contoh konkrit dari aplikasi konsep syuro tersbut. Meskipun ulama-ulama lain berpendapat bahwa Ahlul halli wal aqdi hanya sebatas dewan pertimbangan, sedangkan keputusan terahir tetap berada di tangan imam.


Demikian gambaran sepintas dari beberapa bentuk pemerintahan yang ditawarkan Islam, dimana pada ininya roda pemerintahan dipegang oleh seorang Imam, sementara Ahlul Halli Wal Aqdi sebagai manifestasi aspirasi rakyat.

Read More

Kamis, 10 Desember 2020

Download Kitab Kumpulan Tulisan dan Buku KH. Najih Maimoen

Desember 10, 2020


 

Download Kitab | KH. Muhammad Najih Maimoen lahir pada Sabtu Kliwon, 27 R. Awwal 1383 H atau bertepatan pada 17 Agustus 1963 M di Sarang. Beliau merupakan putra kedua KH. Mamoen Zubair.


Nama Muhammad Najih yang terinspirasi dari nama seorang ulama yang konon berasal dari Jawa Timur Pelayaran Tafaqquh Fiddin beliau berawal dari pelabuhan Sarang, tanah kelahiran beliau sendiri.


KH. Muhammad Najih Maimoen memulai pendidikannya dengan belajar langsung kepada ayahnya, KH. Maimoen Zubair. Kemudian menginjak dewasa beliau melanjutkan pendidikannya dengan belajar di MGS.


Download

Sejak di MGS, beliau sangat bersungguh-sungguh belajar ilmu agama, sehingga di antara teman-teman yang lain, keilmuan beliau kelihatan sangat menonjol.


Setelah itu, beliau juga belajar kepada Sayyid Muhammad yang pada saat itu sedang bermukim di Malang. Selama bermukim di malang Sayyid banyak mengajarkan kitab-kitab salaf. Hingga suatu hari Sayyid menunjuk beliau untuk menjadi muridnya di Makkah.


Atas perintah Sayyid Muhammad, pada sekitar tahun 1982, beliau berangkat ke tanah suci Makkah. Di sana beliau setia berkhidmah pada Sayyid bertahun-tahun.


Read More

Selasa, 01 Desember 2020

Kitab Fiqh Islami wa Adillatuhu Karya Syeikh Wahbah Az Zuhaili Cetakan Darul Fikir

Desember 01, 2020

Download Fiqih Islam wa Adillatuhu

Download Kitab | Siapa yang tidak kenal dengan Syeikh Wahbah Az Zuhaili dengan karya fenomenalnya yang luar biasa dalam bidang Fiqh Muqarran atau Fikih Perbandingan Mazhab.


Kitab ini sering dijadikan rujukan oleh pelajar internasional guna mengetahuin dan mendapatkan ilmu menganai perbandingan mazhab, untuk melahirkan toleransi antar mazhab dalam Islam.Buku ini membahas aturan-aturan syariah islamiyyah yang disandarkan kepada dalil-dalil yang shahih baik dari Al-Qur'an, As-Sunnah, maupun akal. Oleh sebab itu, kitab ini tidak hanya membahas fiqih sunnah saja atau membahas fiqih berasaskan logika semata. Selain itu, karya inijuga mempunyai keistimewaan dalam hal mencakup materi-materi fiqih dari semua madzhab, dengan disertai proses penyimpulan hukum (istinbaath al-ahkaam) dari sumber-sumber hukum lslam baik yang naqli maupun aqli (Al-Qur'an, As-Sunnah, dan juga ijtihad akal yang didasarkan kepada prinsip umum dan semangat tasyri' yan gotentik).


Semoga karya Profesor Wahbah az-Zuhaili, ulama asal Suriah ini, dapat memberikan manfaat yang seluas-seluasnya kepada umat lslam, khususnya bagi Anda sekalian, para pembaca yang dirahmati Allah SWT.


Syeikh Wahbah Az Zuhaili adalah seorang ulama dari negeri Syam, Suriah, lahir di Dair 'Athiyah, Damaskus, pada tahun 1932. Pada tahun 1956, beliau berhasil menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Al-Azhar Fakultas Syariah. Beliau memperoleh gelar magister pada tahun 1959 pada bidang Syariah lslam dari Universitas Al-Azhar Kairo dan memperoleh gelar doktor pada tahun 1959 pada bidang Syariah lslam dari Universitas Al-Azhar Kairo.


Tahun 1963, beliau mergajar di Universitas Damaskus. Di sana,beliau mendalami ilmu fiqih serta ushulfiqih dan mengajarkannya di Fakultas Syariah. Beliau juga kerap mengisi seminar dan acara televisi di Damaskus, Emirat Arab, Kuwait, dan Arab Saudi. Ayah beliau adalah seoranghafizh Qur' an dan mencintai As-Sunnah.


Berikut link download terjemahan kitab Fiqih Islami PDF berbagai jilid:

Jilid 1 Berisikan tentang: 

Pengantar Ilmu Fiqh, Tokoh-Tokoh Mazhab Fiqh, Niat, Thaharah dan Shalat

Download


Jilid 2 Berisikan tentang: 

SHALAT WAJIB . SHALAT SUNNAH . ZIKIR SETELAH SHALAT, QUNUT DALAM SHALAT, SHALAT JAMA'AH, SHALAT JAMA' & QASHAR

Download


Jilid 3 Berisikan tentang: 

PUASA, I'TIKAF, ZAKAT, HAJI dan UMRAH

Download


Jilid 4 Berisikan tentang: 

SUMPAH, NADZAR, HAL-HAL YANG DIBOLEHKAN & DILARANG, KURBAN & AQIQAH, TEORI-TEORI FIQIH

Download


Jilid 5 Berisikan tentang: 

HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN, TRANSAKSI JUAL-BELI, ASURANSI, KHIYAR, MACAM-MACAM AKAD JUAL BELI dan AKAD IJARAH (PENYEWAAN)

Download


Jilid 6 Berisikan tentang:

JAMINAN (AL-KAFAALAH), PENGALlHAN UTANG (AL-HAWAALAH)GADAI (AR-RAHN), PAKSAAN (AI-IKRAAH), dan KEPEMILIKAN (AL-MILKIYYAH)

Download


Jilid 7 Berisikan tentang:

SISTEM EKONOMI ISLAM, PASAR KEUANGAN, HUKUM HADD ZINA, QADZF, dan PENCURIAN

Download


Jilid 8 Berisikan tentang: 

JIHAD, PENGADILAN DAN MEKANISME MENGAMBIL KEPUTUSAN dan PEMERINTAHAN DALAM ISLAM

Download


Jilid 9 Berisikan tentang:

PERNIKAHAN, TALAK, KHULU', MENG-IILA' ISTRI,, LI'AN, ZHIHAR dan MASA IDDAH

Download


Jilid 10 Berisikan tentang:

Hak-Hak Anak, Wasiat, Wakaf, Warisan

Download

Read More

Sabtu, 07 November 2020

Download Buku Islami: 10 Kunci Kebahagiaan - Ustadz Aunur Rofiq, Lc

November 07, 2020

Buku 10 Kunci Kebahagiaan


Download Kitab | Setiap manusia pasti ingin bahagia dalam hidupnya. Akan tetapi, mereka menempuh cara yang berbeda-beda dalam meraih kebahagiaan itu, adakalanya dengan mencari dunia sebanyak-banyaknya sehingga bisa melampiaskan syahwat dan keinginan hawa nafsunya; ternyata hasilnya bukan kebahagiaan tetapi sebaliknya. Lalu apa sebetulnya kunci untuk meraihnya agar kita bahagia di dunia sekalipun banyak tantangan hidup- dan bahagia pula di akhirat?


Link Download disini


Kunci pertama ialah Menjadikan Islam sebagai Agama yang Hak. Islam adalah agama yang diridhai oleh Allah swt, sedangkan selainnya ditolak.

Kunci yang kedua adalah Bagi orang yang menginginkan kebahagiaan abadi, yaitu mengimani semua yang ada di dalam al-Qur‘an dan hadits yang shahih.

Kunci yang ketiga adalah qunut. Imam Bukhari v berkata, “Qunut banyak artinya, di antaranya: melaksanakan ibadah, lama membaca al-Qur‘an, berdo’a, berdzikir, khusyuk, dan diam pada saat ibadah.” (Shahih Bukhari 4/1648)

Kunci keempat adalah ash-shidqu ‘jujur dan berlaku benar’. Ibnu Katsir berkata, “Jujur dan benar adalah perangai terpuji. Oleh karena itu, para sahabat tidak pernah bohong pada zaman jahiliah dan tidak pula setelah mereka masuk Islam. Jujur adalah tanda orang itu memiliki iman, sebagaimana tanda orang munafik adalah dusta. Barangsiapa jujur dan berlaku benar akan selamat.” (Tafsir Ibnu Katsir 6/420)

Kunci kelima ialah bersabar ketika dilanda musibah, beramal shalih, dan meninggalkan larangan Allah swt. Syaikh Abdurrahman bin Hasan berkata, “Bersabarnya hati bila tidak mengeluh dan tidak putus asa, bersabarnya lisan tidak marah dan mengadu, sedangkan bersabarnya anggota badan tidak menampar pipi dan menyobek saku bila kena musibah. Inilah perkataan Ibnul Qayyim.”(Fathul Majid 1/436)

Untuk lanjutan dan penjelasan bagi setiap kunci silahkan dibaca dalam buku berbentuk soft copy - PDF.

Read More

Minggu, 01 November 2020

Cara Mengangkat Tangan Saat Berdoa yang Sesuai Sunnah

November 01, 2020

Doa | Mengangkat tangan adalah salah satu etika berdoa yang harus diperhatikan seorang muslim. Berdoa adalah salah satu kewajiban orang yang beriman. Memanjatkan doa juga merupakan sebuah sarana mendekatkan diri kepada Allah. Dan doa itu juga merupakan sebuah perantara seorang hamba dalam mengajukan berbagai macam permintaan, baik itu hajat, mohon ampun dan lain sebagainya.


Allah sendiri memerintahkan hambanya untuk senantiasa memanjatkan doa kepadanya. Dan Allah pasti akan mengijabahi semua doa yang dipanjatkan. Dan orang-orang yang tidak mau berdoa termasuk ciri-ciri orang yang sombong, dan neraka adalah tempat bagi orang yang sombong tersebut. Hal ini sebagaimana keterangan dalam Al-Quran


وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: “Dan Tuhan kalian berfirman, ‘Berdoalah kalian kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan bagi kalian.’ Sesungguhnya, orang-orang yang sombong dari beribadah kepada-Ku, akan masuk neraka dalam keadaan hina”. [QS. Ghafir: 60]


Mengangkat Tangan Merupakan Etika Berdoa

Salah satu etika seorang hamba saat memanjatkan doa adalah mengangkat tangan. Karena menggangkat tangan saat berdoa menjadi perantara terijabahnya sebuah doa. Bahkan Allah sendiri merasa malu ketika hambanya menggangkat tangan untuk berdoa namun tidak mengkabulkannya. Dalam Hadis Nabi Muhammad disebutkan

إِنَّ اللَّهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ

Artinya: “Sesungguhnya Allah itu sangat pemalu dan Maha Pemurah. Ia malu jika seorang lelaki mengangkat kedua tangannya untuk berdoa kepada-Nya, lalu Ia mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa”. [HR. Abu Daud]


Dari hadis ini, kita mengetahui bahwa menggangkat tangan saat berdoa bisa menjadikan terkabulnya sebuah doa. Namun demikian perlu memahami etika dan cara mengangkat tangan saat berdoa yang baik dan benar sesuai petunjuk Nabi Muhammad. Sahabat Ibnu Abbas menceritakan tentang tiga cara menggangkat tangan saat berdoa


وقال ابن عباس رضي الله عنهما : ( المسألة : أن ترفع يديك حذو منكبيك ، والاستغفار : أن تشير بإصبع واحدة ، والابتهال : أن تمد يديك جميعا هكذا ) ورفع يديه وجعلهما مما يلي وجهه .

Artinya: “Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: “Etika bedoa adalah dengan mengangkat tangan sejajar dengan pundakmu. Jika istighfar, atau memohon ampun maka angkat atau acungkanlah satu jari telunjukmu. Jika ibtihal, doa dengan tadhorru’ atau doa untuk sesuatu yang genting maka angkatlah tanganmu seperti ini”. Beliau memeragakan doa dengan menjunjung kedua tangan beliau sejajar dengan wajah”.


Berangkat dari hadis ini maka pahamilah tiga cara mengangkatkan tangan saat berdoa yaitu:

Pertama, ketika kita berdoa untuk meminta sesuatu maka junjunglah kedua tangan sejajar dengan pundak.


Kedua, Apabila kita berdoa untuk beristihfar atau meminta ampunan maka angkatlah tangan serang mengacungkan satu jari telunjuknya


Ketiga, ketika berdoa dalam situasi yang genting maka angkatlah kedua tangannya sejajar dengan wajah.


Demikialah tiga cara mengangkat tangan saar berdoa. Semoga dengan mengetahui ini, Allah SWT akan senantiasa mengabulkan doa-doa kita, Amin.


Khalwani Ahmad, Pemerhati Sejarah Peradaban Islam Nusantara.

Artikel ini telah tayang di Harakatuna.com pada Oktober lalu.

Read More

Jumat, 16 Oktober 2020

Wajib Tahu! Bagaimana Hukum Berdandan Bagi Wanita dalam Islam

Oktober 16, 2020

sumber foto: Umma

Fiqh Wanita | Bicara mengenai tentang hukum berdandan bagi wanita, banyak sekali pertanyaan yang keluar berkenaan dengan pembahasan kita kali ini. Mulai dari pengertian tabarruj? Samakah tabarruj dengan bersolek atau berhias? Kalau pengertiannya sama, apakah larangan bertabarruj itu bersifat mutlak?


Kemudian sudah pasti amankah bagi seorang muslimah yang mengenakan pakaian panjang dan berkerudung? Dan masih ada deretan pertanyaan yang belum terjawab.


Allah Swt berfirman:

وَقَرۡنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu”. (QS. Al-Ahzab: 33)


Hukum berdandan dan larangan bertabarruj bagi wanita muslimah itu setelah adanya perintah untuk menetap di dalam rumah. Ini berarti jika seorang mereka terpaksa keluar rumah untuk suatu keperluan yang tidak bisa ditinggalkan, maka tidak boleh dengan penampilan tabarruj.


Sebenarnya apa pengertian dari tabarruj itu?

Dalam kitab Lisan al-Arabi dijelaskan bahwa tabarruj adalah sesuatu yang tampak jelas dan menonjol. Sedangkan dalam kitab Al-Jadwal fi I’rab Al-Qur’an wa Sharfihi disebutkan bahwa tabarruj adalah memaksakan diri dan bersusah payah untuk menampakkan sesuatu yang tersembunyi.


Imam Al-Raghib berkata dalam Al-Mufradat, al-buruj artinya adalah istana-istana. Kalau dikaitkan dengan perempuan maka pengertiannya adalah seorang wanita menyerupakan diri dengan istana dalam menampakkan berbagai keindahannya sehingga mengundang orang-orang untuk mengerumuninya.


Sedangkan menurut Imam Al-Jauhari dalam Ashihah, tabarruj adalah perilaku menampakkan perhiasan dan berbagai keindahan wanita kepada kaum laki-laki yang bukan mahramnya.


Dari beberapa pengertian tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tabarruj adalah segala usaha untuk menampakkan keindahan dan bagian-bagian yang menonjol dari tubuh seorang wanita di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya.


Sikap itu tentu saja sangat berpotensi menarik hasrat dan membangkitkan nafsu syahwat kaum laki-laki yang melihatnya. Karenanya Allah Swt sangat melarangnya dan haram bagi wanita melakukannya.


Bahkan wanita lansia yang dibolehkan menanggalkan pakaian luarnya pun tetap dengan syarat tidak bermaksud menampakkan perhiasannya. Bahkan Allah Swt memerintahkan mereka untuk berlaku sopan dan menjaga diri dengan tetap mengenakan pakaian luarnya demi menjaga kehormatan dirinya dan mengetahui hukum berdandan yang sebenarnya.


Di antara bentuk tabarruj (berdandan) di masa kini adalah:

1. Memukulkan atau menghentakkan kaki-kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan (gelang kaki). Seperti yang tergambar dalam firman Allah berikut:

“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan dan bertaubatlah kalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (QS. An-Nur: 31)


2. Mengenakan wangi-wangian saat bepergian atau keluar rumah. Banyak alasan yang dibuat untuk melegalkan tindakan itu, meskipun kita tahu bahwa memakai wewangian merupakan hal terlarang.


3. Mengenakan benda-benda palsu untuk mempercantik diri dan menipu agar terlihat lebih muda dari usia sebenarnya. Seperti memakai bulu mata palsu, menambahkan emas atau perak pada gigi.


4. Memakai aneka aksesoris yang menempel pada baju dan kerudung, bahkan menempel pada tubuh yang turut pula meramaikan penampilan kita yang tampak oleh lelaki yang bukan mahram.


5. Menyambung rambut.

“Rasulullah Saw melaknat wanita yang menyambung rambutnya dengan rambut lain, dan wanita yang meminta agar rambutnya disambung”.


6. Menggundul kepala.

Rasulullah Saw bersabda, “Aku berlepas diri dari wanita yang menggundul rambut kepalanya, berteriak dengan suara keras, dan merobek-robek pakaiannya (ketika mendapat musibah)”.


7. Membuat tato pada bagian tubuhnya, mencukur alis, dan mengikir sela-sela gigi depan.


8. Menyemir rambut dengan semir hitam.


Rasulullah Saw bersabda, “Pada akhir zaman nanti, akan ada suatu kaum yang mewarnai (rambutnya) dengan warna hitam, seperti dada burung merpati. Mereka tidak akan mencium baunya surga”.


Seorang muslimah yang ideal selalu menyelaraskan kecantikan lahir dan batinnya. Cantik lahir berarti peduli terhadap penampilan, cerdas menilai situasi dan kondisi. Artinya dalam berpenampilan, harus memperhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan syar’i. Di mana kita berada, dengan siapa, kapan, untuk apa, dan bagaimana?


Semua itu adalah pertanyaan yang harus kita jawab sebelum berpenampilan menemui orang-orang. Jika mampu menjawab dengan benar dan tampil dengan tepat sesuai syar’i, maka berarti sudah tampil cantik secara lahiriyah. Meski secara nafsu tidak menarik. Tetapi ada perkara yang tidak boleh di tinggalkan:

- Kebersihan badan, mulut, rambut, pakaian, dan lingkungan.

- Penampilan yang rapi, serasi, dan alami.

- Santun, ramah, dan supel.


Bila tiga poin tersebut benar-benar diperhatikan, insya Allah sudah tampil cantik, menawan, dan memikat bagi siapapun yang halal kita jumpai. Apalagi jika dipadukan dengan kecantikan batin, benar-benar mengagumkan tampil dengan jati diri muslimah sejati. Kecantikan batin dapat kita miliki dengan memberikan nutrisi bagi hati.


Apa saja nutrisi yang penuh gizi bagi hati kita?


Beberapa resep berikut menjadi menu utama bagi hati kita agar tetap tampil bugar dan pancaran kesegarannya dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitar kita. Di antaranya adalah:


- Menjaga hati agar terbebas dari berbagai fitnah syahwat dan fitnah syubhat.

- Menigkatkan kualitas iman dan amal shalih.

- Menyibukkan diri dengan Al-Qur’an.

- Melazimi dzikir.

- Tingkatkan kepedulian kita pada sesama.


Demikian lah hukum berdandan bagi wanita dan lima tips untuk mewujudkan kecantikan batiniyah. Mari bekerja keras dan terus berusaha, karena nasib kita terletak pada usaha akhir yang kita lakukan. Jangan pernah menyerah, jangan pula cepat puas.


Selagi kesempatan masih ada, jangan pernah sia-siakan. Kesempatan yang sama tak akan pernah datang untuk kedua kalinya. Kita sudah mengetahui hukum berdandan yang sebenarnya. Yakinlah! Wallahu A’lam.


Sumber tulisan merujuk pada buku: Dosa-Dosa Yang Digemari Wanita Indonesia, Pustaka Arafah, 2014

Artikel ini telah tayang di Pecihitam.org pada Mei 202oleh Khoirul Aini, Santri Ponpes Al Islah Kebagusan Ampelgading, Pemalang.

Read More

Selasa, 13 Oktober 2020

Baca Ini Ba'da Ashar! Ibadah yang Mampu Menghapus Dosa 80 Tahun

Oktober 13, 2020

Doa | Kita dianjurkan untuk memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Pahala dan hikmah bershalawat sangat banyak bahkan tidak terhingga. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Nawadirul Hikayah karya Syaikh Syihabuddin bin Salamah Al Qulyuby termaktub hadits:

 روي عن أنس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله غليه وسلم: “من صلى عليّ في يوم الجمغة مائة مرة قضى الله له مائة حاجة, سبعين من حوائج الأخرة وثلاثين من حوائج الدنيا. ويوكل الله بصلاته على ملكا حتى يدخلها على قبري كما تدخل على أحدكم الهداية. ويخبرني بإسمه فأثبته عندي في صحيفة بيضاء وأكفئه بها يوم القيامة.

Artinya: “diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam bersabda:  “Barang siapa bershalawat kepadaku di hari Jumat 100 kali, maka Allah akan mengabulkan baginya 100 hajat (kebutuhan), yang 70 dari kebutuhan akhirat dan 30 dari kebutuhan-kebutuhan duniawi. Dan Allah membebankan shalawat tersebut kepada malaikat hingga menghaturkannya ke kuburanku, layaknya (cahaya) hidayah yang masuk kepada kamu sekalian,  dan malaikat memberi tahu akan namanya, kemudian aku menetapkannya di sampingku di dalam lembaran yang putih bersih, dan dengan shalawatnya, aku mencukupinya (memberi syafaat) kelak di hari kiamat,”.


Dalil lainnya anjuran bersahalawat sebagaimana disebutkan dari Uwais bin Uwasi meriwayatkan suatu ketika sahabat pernah bertanya tentang perintah shalawat, apakah bacaan shalawat mereka sampai kepada Rasulullah SAW ketika beliau sudah wafat nanti. Rasulullah lalu menjawab :

فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ أَيْ يَقُولُونَ قَدْ بَلِيتَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمْ السَّلَام

“Maka perbanyaklah shalawat kepadaku karena shalawat kalian disampaikan kepadaku.” Mereka (para sahabat) berkata; “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin shalawat kami bisa disampaikan kepada engkau, sedangkan engkau telah meninggal? atau mereka berkata; “Telah hancur (tulangnya)” Rasulullah lalu berkata: “Allah SWT mengharamkan tanah untuk memakan jasad para Nabi.” (Sunan An-Nasai)


Shalawat Ba'da Ashar Jum’at, Diampuni Dosa Selama 80 Tahun, Ini Shalawatnya

Pada malam dan hari Jumat, kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Saw. Menurut para ulama, sedikitnya kita dianjurkan membaca shalawat sebanyak tiga ratus kali pada malam dan hari Jumat. Kemudian setelah shalat Ashar, disempurnakan dengan membaca redaksi shalawat berikut sebanyak delapan puluh kali;

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلىَ آلِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْماً

Allahumma shalli ‘ala muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim tasliiman. (Ya Allah, limpahkan rahmat atas Nabi Muhammad yang ummi serta keluarganya, dan berilah mereka keselamatan).


Dalil dari Shalawat diatas berdasarkan riwayat hadis yang bersumber dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;

من صلى صلاة العصر من يوم الجمعة فقال قبل أن يقوم من مكانه اللهم صل على محمد النبي الأمي وعلى آله وسلم تسليماً ثمانين مرة غفرت له ذنوب ثمانين عاماً وكتبت له عبادة ثمانين سنة

Barangsiapa shalat Ashar pada hari Jumat, kemudian sebelum berdiri dari tempatnya membaca ‘Allahumma shalli ‘ala muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim tasliiman’ sebanyak delapan puluh kali, maka dosanya diampuni sebanyak delapan puluh tahun dan dicatat sebagai ibadah delapan puluh tahun.


Kita setiap saat boleh bershalawat dan kapan saja. Keutamaan shalawat di hari sayyidul Ayyam telah dijelaskan dalam banyak nash dan kitab turast klasik. Salah satu shalawat dengan ganjaran pahalanya diampunkan dosa selama 80 tahun khususnya hari jum’at. Benarkah ada shalawat ini? Jangan menganggap sepele di balik bershalawat khusus hari Jum’at.  Bahkan baginda Rasulullah SAW telah mengajarkan satu bacaan shalawat yang barang siapa membacanya akan diampuni dosanya selama 80 tahun.


Dalam redaksi shalawat yang lain dan ada sedikit perbedaan dengan shalawat di atas, namun fadhilah juga sama. Bacaan Shalawatnya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِك وَنَبِيِّك وَرَسُولِك النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ

Allahumma Shalli ‘Ala Muhammadin ‘Abdika Wa Nabiyyika Wa Rasulikannabiyyil Ummiyyi (Baca 80 kali)


Penjelasan tersebut berdasarkan hadis Rasulullah Saw berbunyi:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ثَمَانِينَ مَرَّةً غُفِرَ لَهُ ذُنُوبُ ثَمَانِينَ سَنَةٍ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ الصَّلَاةُ عَلَيْك قَالَ تَقُولُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِك وَنَبِيِّك وَرَسُولِك النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَتَعْقِدُ وَاحِدَةً

Artinya: “Siapa yang bershalawat kepadaku pada hari jumat 80 kali maka akan diampuni dosanya selama 80 tahun” Lalu para sahabat bertanya “Bagaimana bacaan shalawat tersebut ya Rasul ?” Lalu Rasulullah SAW menjawab “Ya Allah, limpahkanlah sholawat-Mu kepada Muhammad, hamba, Nabi dan Rasul-Mu, seorang Nabi yang ummi’” dan kamu hitung satu kali“. (HR. Daruquthni)


Beranjak dari itu, marilah kita membumikan kegemaran bershalawat. Ajak keluarga dan masyarakat untuk bershalawat dan mencintai shalawat sebagai refleksi realisasi mahabbah kepada sang baginda nabi Muhammad Saw.


Tgk. Helmi Abu Bakar, Guru Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dan Dosen IAI Al-Aziziyah Samalanga, Bireuen, Aceh.

Artikel ini telah tayang di Harakatuna.com pada September lalu.

Read More