TARBIYAH ONLINE: Wanita

Fiqh

Tampilkan postingan dengan label Wanita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wanita. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Mei 2024

Download Buku Biografi 39 Tokoh Wanita Islam Pengukir Sejarah Islam, Bassam Muhammad Hamami

Mei 13, 2024


Download | "Buku Biografi 39 Tokoh Wanita Islam Pengukir Sejarah Islam" karya Bassam Muhammad Hamami adalah sebuah karya yang mengulas kisah hidup dan kontribusi yang diberikan oleh 39 wanita Islam yang dinilai memberi pengaruh signifikan dalam sejarah Islam. Bassam Muhammad Hamami menyorot peran-peran penting yang diperankan oleh para tokoh wanita dalam membangun dan membentuk peradaban Islam.


Setiap bab dalam buku ini didedikasikan untuk memperkenalkan seorang wanita Islam yang berpengaruh di setiap zaman dan tempatnya. Dr. Bassam Muhammad Hamami menuliskan biografi masing-masing tokoh secara komprehensif, memaparkan latar belakang, kehidupan pribadi, pendidikan, aktivitas sosial, peran intelektual, dan kontribusi mereka dalam berbagai bidang kehidupan di zaman dan tempat mereka hidup, bahkan dampak kinerja mereka secara luas.


Wanita-wanita yang diangkat dalam buku ini berasal dari berbagai zaman dan wilayah geografis, termasuk masa awal Islam hingga zaman terkini. Mereka dikenal karena kepemimpinan mereka dalam politik, ilmu pengetahuan, seni, pendidikan, dan bidang lainnya.


Melalui buku ini, Bassam Muhammad Hamami tidak hanya mengabadikan sejarah wanita-wanita Islam yang kadang terlupakan, tetapi juga menginspirasi pembaca untuk menghargai peran penting wanita dalam membangun dan menyebarkan nilai-nilai Islam. Ini baik untuk menjaga kesan Islam yang selama ini dikesankan oleh para musuh Islam sebagai ajaran yang memperbudak para wanita, tidak memberikan hak yang layak serta mendiskreditkan peran-peran wanita Islam.


Download PDF

Read More

Jumat, 16 Oktober 2020

Wajib Tahu! Bagaimana Hukum Berdandan Bagi Wanita dalam Islam

Oktober 16, 2020

sumber foto: Umma

Fiqh Wanita | Bicara mengenai tentang hukum berdandan bagi wanita, banyak sekali pertanyaan yang keluar berkenaan dengan pembahasan kita kali ini. Mulai dari pengertian tabarruj? Samakah tabarruj dengan bersolek atau berhias? Kalau pengertiannya sama, apakah larangan bertabarruj itu bersifat mutlak?


Kemudian sudah pasti amankah bagi seorang muslimah yang mengenakan pakaian panjang dan berkerudung? Dan masih ada deretan pertanyaan yang belum terjawab.


Allah Swt berfirman:

وَقَرۡنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu”. (QS. Al-Ahzab: 33)


Hukum berdandan dan larangan bertabarruj bagi wanita muslimah itu setelah adanya perintah untuk menetap di dalam rumah. Ini berarti jika seorang mereka terpaksa keluar rumah untuk suatu keperluan yang tidak bisa ditinggalkan, maka tidak boleh dengan penampilan tabarruj.


Sebenarnya apa pengertian dari tabarruj itu?

Dalam kitab Lisan al-Arabi dijelaskan bahwa tabarruj adalah sesuatu yang tampak jelas dan menonjol. Sedangkan dalam kitab Al-Jadwal fi I’rab Al-Qur’an wa Sharfihi disebutkan bahwa tabarruj adalah memaksakan diri dan bersusah payah untuk menampakkan sesuatu yang tersembunyi.


Imam Al-Raghib berkata dalam Al-Mufradat, al-buruj artinya adalah istana-istana. Kalau dikaitkan dengan perempuan maka pengertiannya adalah seorang wanita menyerupakan diri dengan istana dalam menampakkan berbagai keindahannya sehingga mengundang orang-orang untuk mengerumuninya.


Sedangkan menurut Imam Al-Jauhari dalam Ashihah, tabarruj adalah perilaku menampakkan perhiasan dan berbagai keindahan wanita kepada kaum laki-laki yang bukan mahramnya.


Dari beberapa pengertian tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tabarruj adalah segala usaha untuk menampakkan keindahan dan bagian-bagian yang menonjol dari tubuh seorang wanita di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya.


Sikap itu tentu saja sangat berpotensi menarik hasrat dan membangkitkan nafsu syahwat kaum laki-laki yang melihatnya. Karenanya Allah Swt sangat melarangnya dan haram bagi wanita melakukannya.


Bahkan wanita lansia yang dibolehkan menanggalkan pakaian luarnya pun tetap dengan syarat tidak bermaksud menampakkan perhiasannya. Bahkan Allah Swt memerintahkan mereka untuk berlaku sopan dan menjaga diri dengan tetap mengenakan pakaian luarnya demi menjaga kehormatan dirinya dan mengetahui hukum berdandan yang sebenarnya.


Di antara bentuk tabarruj (berdandan) di masa kini adalah:

1. Memukulkan atau menghentakkan kaki-kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan (gelang kaki). Seperti yang tergambar dalam firman Allah berikut:

“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan dan bertaubatlah kalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (QS. An-Nur: 31)


2. Mengenakan wangi-wangian saat bepergian atau keluar rumah. Banyak alasan yang dibuat untuk melegalkan tindakan itu, meskipun kita tahu bahwa memakai wewangian merupakan hal terlarang.


3. Mengenakan benda-benda palsu untuk mempercantik diri dan menipu agar terlihat lebih muda dari usia sebenarnya. Seperti memakai bulu mata palsu, menambahkan emas atau perak pada gigi.


4. Memakai aneka aksesoris yang menempel pada baju dan kerudung, bahkan menempel pada tubuh yang turut pula meramaikan penampilan kita yang tampak oleh lelaki yang bukan mahram.


5. Menyambung rambut.

“Rasulullah Saw melaknat wanita yang menyambung rambutnya dengan rambut lain, dan wanita yang meminta agar rambutnya disambung”.


6. Menggundul kepala.

Rasulullah Saw bersabda, “Aku berlepas diri dari wanita yang menggundul rambut kepalanya, berteriak dengan suara keras, dan merobek-robek pakaiannya (ketika mendapat musibah)”.


7. Membuat tato pada bagian tubuhnya, mencukur alis, dan mengikir sela-sela gigi depan.


8. Menyemir rambut dengan semir hitam.


Rasulullah Saw bersabda, “Pada akhir zaman nanti, akan ada suatu kaum yang mewarnai (rambutnya) dengan warna hitam, seperti dada burung merpati. Mereka tidak akan mencium baunya surga”.


Seorang muslimah yang ideal selalu menyelaraskan kecantikan lahir dan batinnya. Cantik lahir berarti peduli terhadap penampilan, cerdas menilai situasi dan kondisi. Artinya dalam berpenampilan, harus memperhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan syar’i. Di mana kita berada, dengan siapa, kapan, untuk apa, dan bagaimana?


Semua itu adalah pertanyaan yang harus kita jawab sebelum berpenampilan menemui orang-orang. Jika mampu menjawab dengan benar dan tampil dengan tepat sesuai syar’i, maka berarti sudah tampil cantik secara lahiriyah. Meski secara nafsu tidak menarik. Tetapi ada perkara yang tidak boleh di tinggalkan:

- Kebersihan badan, mulut, rambut, pakaian, dan lingkungan.

- Penampilan yang rapi, serasi, dan alami.

- Santun, ramah, dan supel.


Bila tiga poin tersebut benar-benar diperhatikan, insya Allah sudah tampil cantik, menawan, dan memikat bagi siapapun yang halal kita jumpai. Apalagi jika dipadukan dengan kecantikan batin, benar-benar mengagumkan tampil dengan jati diri muslimah sejati. Kecantikan batin dapat kita miliki dengan memberikan nutrisi bagi hati.


Apa saja nutrisi yang penuh gizi bagi hati kita?


Beberapa resep berikut menjadi menu utama bagi hati kita agar tetap tampil bugar dan pancaran kesegarannya dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitar kita. Di antaranya adalah:


- Menjaga hati agar terbebas dari berbagai fitnah syahwat dan fitnah syubhat.

- Menigkatkan kualitas iman dan amal shalih.

- Menyibukkan diri dengan Al-Qur’an.

- Melazimi dzikir.

- Tingkatkan kepedulian kita pada sesama.


Demikian lah hukum berdandan bagi wanita dan lima tips untuk mewujudkan kecantikan batiniyah. Mari bekerja keras dan terus berusaha, karena nasib kita terletak pada usaha akhir yang kita lakukan. Jangan pernah menyerah, jangan pula cepat puas.


Selagi kesempatan masih ada, jangan pernah sia-siakan. Kesempatan yang sama tak akan pernah datang untuk kedua kalinya. Kita sudah mengetahui hukum berdandan yang sebenarnya. Yakinlah! Wallahu A’lam.


Sumber tulisan merujuk pada buku: Dosa-Dosa Yang Digemari Wanita Indonesia, Pustaka Arafah, 2014

Artikel ini telah tayang di Pecihitam.org pada Mei 202oleh Khoirul Aini, Santri Ponpes Al Islah Kebagusan Ampelgading, Pemalang.

Read More