TARBIYAH ONLINE: Kelebihan Shalawat

Fiqh

Tampilkan postingan dengan label Kelebihan Shalawat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kelebihan Shalawat. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Oktober 2020

Baca Ini Ba'da Ashar! Ibadah yang Mampu Menghapus Dosa 80 Tahun

Oktober 13, 2020

Doa | Kita dianjurkan untuk memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Pahala dan hikmah bershalawat sangat banyak bahkan tidak terhingga. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Nawadirul Hikayah karya Syaikh Syihabuddin bin Salamah Al Qulyuby termaktub hadits:

 روي عن أنس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله غليه وسلم: “من صلى عليّ في يوم الجمغة مائة مرة قضى الله له مائة حاجة, سبعين من حوائج الأخرة وثلاثين من حوائج الدنيا. ويوكل الله بصلاته على ملكا حتى يدخلها على قبري كما تدخل على أحدكم الهداية. ويخبرني بإسمه فأثبته عندي في صحيفة بيضاء وأكفئه بها يوم القيامة.

Artinya: “diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam bersabda:  “Barang siapa bershalawat kepadaku di hari Jumat 100 kali, maka Allah akan mengabulkan baginya 100 hajat (kebutuhan), yang 70 dari kebutuhan akhirat dan 30 dari kebutuhan-kebutuhan duniawi. Dan Allah membebankan shalawat tersebut kepada malaikat hingga menghaturkannya ke kuburanku, layaknya (cahaya) hidayah yang masuk kepada kamu sekalian,  dan malaikat memberi tahu akan namanya, kemudian aku menetapkannya di sampingku di dalam lembaran yang putih bersih, dan dengan shalawatnya, aku mencukupinya (memberi syafaat) kelak di hari kiamat,”.


Dalil lainnya anjuran bersahalawat sebagaimana disebutkan dari Uwais bin Uwasi meriwayatkan suatu ketika sahabat pernah bertanya tentang perintah shalawat, apakah bacaan shalawat mereka sampai kepada Rasulullah SAW ketika beliau sudah wafat nanti. Rasulullah lalu menjawab :

فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ أَيْ يَقُولُونَ قَدْ بَلِيتَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمْ السَّلَام

“Maka perbanyaklah shalawat kepadaku karena shalawat kalian disampaikan kepadaku.” Mereka (para sahabat) berkata; “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin shalawat kami bisa disampaikan kepada engkau, sedangkan engkau telah meninggal? atau mereka berkata; “Telah hancur (tulangnya)” Rasulullah lalu berkata: “Allah SWT mengharamkan tanah untuk memakan jasad para Nabi.” (Sunan An-Nasai)


Shalawat Ba'da Ashar Jum’at, Diampuni Dosa Selama 80 Tahun, Ini Shalawatnya

Pada malam dan hari Jumat, kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Saw. Menurut para ulama, sedikitnya kita dianjurkan membaca shalawat sebanyak tiga ratus kali pada malam dan hari Jumat. Kemudian setelah shalat Ashar, disempurnakan dengan membaca redaksi shalawat berikut sebanyak delapan puluh kali;

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلىَ آلِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْماً

Allahumma shalli ‘ala muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim tasliiman. (Ya Allah, limpahkan rahmat atas Nabi Muhammad yang ummi serta keluarganya, dan berilah mereka keselamatan).


Dalil dari Shalawat diatas berdasarkan riwayat hadis yang bersumber dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;

من صلى صلاة العصر من يوم الجمعة فقال قبل أن يقوم من مكانه اللهم صل على محمد النبي الأمي وعلى آله وسلم تسليماً ثمانين مرة غفرت له ذنوب ثمانين عاماً وكتبت له عبادة ثمانين سنة

Barangsiapa shalat Ashar pada hari Jumat, kemudian sebelum berdiri dari tempatnya membaca ‘Allahumma shalli ‘ala muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim tasliiman’ sebanyak delapan puluh kali, maka dosanya diampuni sebanyak delapan puluh tahun dan dicatat sebagai ibadah delapan puluh tahun.


Kita setiap saat boleh bershalawat dan kapan saja. Keutamaan shalawat di hari sayyidul Ayyam telah dijelaskan dalam banyak nash dan kitab turast klasik. Salah satu shalawat dengan ganjaran pahalanya diampunkan dosa selama 80 tahun khususnya hari jum’at. Benarkah ada shalawat ini? Jangan menganggap sepele di balik bershalawat khusus hari Jum’at.  Bahkan baginda Rasulullah SAW telah mengajarkan satu bacaan shalawat yang barang siapa membacanya akan diampuni dosanya selama 80 tahun.


Dalam redaksi shalawat yang lain dan ada sedikit perbedaan dengan shalawat di atas, namun fadhilah juga sama. Bacaan Shalawatnya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِك وَنَبِيِّك وَرَسُولِك النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ

Allahumma Shalli ‘Ala Muhammadin ‘Abdika Wa Nabiyyika Wa Rasulikannabiyyil Ummiyyi (Baca 80 kali)


Penjelasan tersebut berdasarkan hadis Rasulullah Saw berbunyi:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ثَمَانِينَ مَرَّةً غُفِرَ لَهُ ذُنُوبُ ثَمَانِينَ سَنَةٍ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ الصَّلَاةُ عَلَيْك قَالَ تَقُولُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِك وَنَبِيِّك وَرَسُولِك النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَتَعْقِدُ وَاحِدَةً

Artinya: “Siapa yang bershalawat kepadaku pada hari jumat 80 kali maka akan diampuni dosanya selama 80 tahun” Lalu para sahabat bertanya “Bagaimana bacaan shalawat tersebut ya Rasul ?” Lalu Rasulullah SAW menjawab “Ya Allah, limpahkanlah sholawat-Mu kepada Muhammad, hamba, Nabi dan Rasul-Mu, seorang Nabi yang ummi’” dan kamu hitung satu kali“. (HR. Daruquthni)


Beranjak dari itu, marilah kita membumikan kegemaran bershalawat. Ajak keluarga dan masyarakat untuk bershalawat dan mencintai shalawat sebagai refleksi realisasi mahabbah kepada sang baginda nabi Muhammad Saw.


Tgk. Helmi Abu Bakar, Guru Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dan Dosen IAI Al-Aziziyah Samalanga, Bireuen, Aceh.

Artikel ini telah tayang di Harakatuna.com pada September lalu.

Read More

Rabu, 24 April 2019

SYA'BAN WAKTU TERBAIK UNTUK MEMPERBANYAK SHALAWAT

April 24, 2019

Tarbiyah.online - Pernah dengar kalau Sya'ban sering disebut sebagai bulannya Nabi SAW? Ya, dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan, Rajab adalah bulan Allah, Rajab adalah Muhammad, dan Ramadhan adalah bulannya Ummat Muhammad.

Jika Anda percaya dengan hadits dan keutamaan bulan Sya'ban, tentu Anda akan menjadikan shalawat keatas baginda nabi sebagai amalan utama yang mengisi dan menghiasi sebulan penuh ini.

Salah satu hadist tentang kelebihan shalawat yang di sebutkan  dari Ubayy bin Ka’ab Ra ia berkata: Aku berkata: “Wahai Rasulullah, sungguh saya memperbanyak bershalawat atas engkau. Lantas berapa dari shalawatku itu yang saya jadikan untuk engkau?” Rasulullahshallallahu alaihi wasallam menjawab, “Terserah kamu” aku berkata: “Seperempat?”

Beliau bersabda: “Terserah kamu, bila kamu menambahnya maka itu lebih baik”  aku berkata: “Separuh?” Beliau bersabda: ““Terserah kamu, bila kamu menambahnya maka itu lebih baik”aku berkata: “Saya menjadikan seluruh shalawat saya untuk engkau” Beliau bersabda:“…Jika begitu maka kamu dicukupi keinginanmu dan diampuni dosamu.” (HR Turmudzi)

Dalam hal ini, Imam Nawawi rahimahullah berkata: Maksud ungkapan (sungguh saya memperbanyak bershalawat atas engkau. Lantas berapa dari shalawatku itu yang saya jadikan untuk engkau?) adalah: “Saya memperbanyak berdo’a maka berapa banyak saya harus bershalawat  atas engkau dalam do’a saya?”

Sementara itu Abu Laits As Samarkand rahimahullah berkata: Andai dalam bershalawat atas Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak ada pahala sama sekali kecuali mengharapkan Syafa’at maka wajib bagi orang berakal untuk tidak melupakannya.

[Apalagi dalam bershalawat ada ampunan dosa – dosa, ada shalawat dari Allah],  Abu Laits melanjutkan: [Jika ingin mengetahui bahwa bershalawat atas Nabi shallallahu alaihi wasallam adalah ibadah yang paling utama maka renungkanlah firman Allah,:

 “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS al Ahzab:56.)

Seluruh ibadah telah Allah perintahkan kepada para hambaNya. Sementara shalawat atas Nabi shallallahu alaihi wasallam maka sungguh diriNya telah bershalawat dan kemudian Memerintahkan orang beriman agar mereka bershalawat atasnya. Ini menetapkan bahwa Shalawat atas Nabishallallahu alaihi wasallam adalah ibadah yang paling utama.

Imam Nawawi berkata: [Jika seseorang bershalawat kepada Nabishallallahu alaihi wasallam maka hendaknya menggabungkannya dengan ucapan salam (Taslim) dan tidak hanya menyebutkan salah satunya].

Imam al Ghazali menceritakan: [Pernah aku menulis sebuah hadits dan sekaligus bershalawat atas Nabi shallallahu alaihi wasallam, tetapi tidak mengucapkan salam. Maka aku bermimpi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan Beliau bersabda kepadaku, “Kenapa tidak kamu sempurnakan bershalawat atasku dalam kitabmu?” maka mulai setelah itu tidak kutulis shalawat kecuali menyertakan salam]

Imam Nawawi berkata: "[Disunnahkan bagi pembaca hadits atau lainnya yang semakna, jika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam disebut agar mengeraskan suara bacaan shalawat dan salam atas Beliau  dan jangan sampai mengeraskan dengan suara yang terlalu keras sehingga terkesan jelek. Di antara tokoh yang menyatakan dan menganjurkan mengeraskan suara ini adalah al Imam al A’zham al Hafizh Abu Bakar al Khathib al Baghdadi serta juga para tokoh ulama yang lain]”.

Abu Bayan al Ashfihani berkata: [Aku bermimpi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan bertanya kepada Beliau: “Kenapa engkau tidak memberikan manfaat kepada anak pamanmu As Syafi’i dengan sesuatu atau mengistimewakannya dengan sesuatu?” Beliau bersabda:

“Ia, aku memohon kepada Tuhanku agar tidak menghisabnya” aku bertanya: “Sebab apa?” Beliau bersbda: “Sebab ia telah bershalawat kepadaku dengan shalawat yang belum pernah aku mendapat shalawat seperti itu” aku bertanya: “Apakah itu?” Beliau bersabda: “Ia (Syafii) mengucapkan: “Ya Allah berikanlah shalawat kepada Muhammad selama orang – orang yang ingat menyebutnya dan selama orang – orang yang lupa lalai dari menyebutnya”]

Ibnu Abdul Hakam berkata: Dalam mimpi aku melihat Syafi’i dan bertanya: “Apakah yang dilakukan Allah kepadamu?” ia menjawab: “Dia Memberiku nikmat dan Mengampunikun dan dan aku diarak di surga layaknya pengantin diarak serta ditaburkan atasku seperti halnya ditaburkan atas pengantin” aku (Ibnu Abdil Hakam) bertanya: “Dengan apakah kamu menggapai derajat ini?” ia menjawab:

“Sebab ucapanku dalam kitab Ar Risalah;“Dan semoga Allah bershalawat atas Muhammad sesuai bilangan orang pengingatan orang – orang yang ingat dan sesuai bilangan kelalaian orang – orang yang lupa mengingatnya”

Beranjak dari itu mari kita perbanyak bershalawat di bulan Syakban yang hanya tinggal beberapa hari lagi. Semoga keberkahan dan keridhaan Allah SWT menghampiri kita. Semoga.

Teungku Helmi Abu Bakar, M.Ag, Dewan Guru Senior Dayah MUDI Mesra.
Read More