Tarbiyah.online | Salah
satu tradisi mubibbin di tanah Syam adalah hadrah, majelis shalawat berjamaah
yang dihadiri ulama-ulama dan para wali, dan salah satu majelis hadrah yang
paling terkenal adalah majelis Subuh Senin di Jami' Taubah, salah satu mesjid
tua di Damaskus. Di zaman ini salah satu ulama yang selalu hadir dimajlis ini
adalah Syeikh Syukri al Luhafy, ulama ahli qiraat (ilmu baca Al Quran) beliau
juga wali besar negeri Syam.
Dalam
satu majlis di Jami Taubah, tidak seperti biasa aku tidak melihat syeikh Syukri
al Luhafy didalam lingkaran hadrah, aku tidak percaya beliau tidak hadir di
majlis shalawat, karena setahuku beliau tidak pernah absen di seluruh majelis
hadrah di Damaskus. Mata ku menyusuri seluruh sudut mesjid, akhirnya aku
menemukan beliau sedang bersender di salah satu tiang mesjid, sambil memakai
selimut, ternyata beliau sedang sakit parah.
Begitulah
ke"gila"an dan rasa cinta kepada baginda Nabi SAW. Walau dalam
keadaan sakit parah pun beliau berusaha tetap hadir dimajlis orang-orang yang
mengagungkan kekasihnya tersebut. Perlu diketahui saat itu umur beliau sudah
hampir seratus tahun, ditambah beliau lagi sakit parah, musim dingin sedang
dipuncaknya, dan semua itu terjadi diwaktu subuh. Tapi ini masalah cinta
kawan!!! Sulit aku menjelaskannya dengan logika biasa.
Maqam
beliau sebagai ulama besar ini membuat beliau sering ditawarkan untuk memimpin
majelis hadrah, tapi beliau selalu menolak karena beliau merasa tidak pantas,
beliau lebih memilih berkhidmad, dengan berkeliling dan melayani jamaah hadrah
dengan menuangkan air minum untuk mereka, satu persatu dengan tangan beliau
sendiri.
Karena
keistiqamahan dan kerendahan hati beliau ini, beliau dipercayai sebagai Wali
Abdal oleh ulama dan penduduk negeri Syam.
Bagi
yang belum tau tentang istilah wali abdal. Kita dengar penjelasan oleh Sayidina
Ali karamallahu wajhahu. Suatu hari dalam perang Shiffin penduduk Iraq berkata
kasar pada penduduk Syam, lalu sayidina Ali berkata, "Jangan lakukan itu,
sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda "wali abdal itu
berada di syam, mereka ada 40 orang, ketika satu orang meninggal maka Allah
akan mengganti tempatnya dengan orang lain, disebabkan merekalah kalian
diturunkan hujan rahmat, karena merekalah kalian dapat mengalahkan musuh, dan
karena merekalah penduduk bumi dijauhkan dari marab ahaya.
Dalam
hadis lain diriwayatkan dari Abi Darda "bahwasanya para nabi adalah
pondasi bumi. Maka dikala masa kenabian telah usai, maka Tuhan mengembankan
tugas mereka pada umat Muhammad, yang mendapatkan tugas ini adalah Wali Abdal,
mereka bukanlah orang yang banyak berpuasa atau shalat ataupun bertsabih mereka
adalah orang-orang yang baik akhlaknya dan wara' (berhati-hati dan menjaga
diri), ikhlas niatnya, dan bersih hatinya pada setiap muslim, dan selalu
memberi nasihat hanya karena mengharapkan Allah semata.
Dan
banyak hadis lain, jika dikumpulkan bisa mencapai derajat Sahih Lighairihi,
bagi yang ingin tahu lebih lengkap Imam Suyuthi mengumpulkannya dalam kitab Al
hawi lil Fatawa. Bagi yang berniat ziarah ke Syam jangan lupa kunjungi mereka,
ambil berkah mereka minta doa dari mereka.
Oleh Ustadz Fauzan, Mahasiswa Pasca Sarjana
asal Aceh di Universitas Auzai, Damaskus, Suriah.