Tarbiyah.Online - Agama kita memiliki prinsip utama yang mengajarkan ummatnya untuk menjadi insan kamil, manusia yang sempurna dalam pandangan syari'at. Dalam kitab Nashaihul 'Ibad disebutkan, ada 2 perkara utama yang harus dimiliki dan diamalkan oleh setiap muslim untuk mencapai kesempurnaan iman.
Diriwayatkan
sesungguhnya Nabi SAW bersabda:
خصلتان لا شئ افضل منهما الايمان بالله والنفع للمسلمين
"Ada
dua perkara, yang tidak ada sesuatu yang lebih utama dari dua perkara tersebut,
yaitu iman kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada sesama muslim (baik dengan
ucapan atau kekuasaannya atau dengan hartanya atau dengan badannya)."
Dalam
hadits yang lain Rasulullah SAW juga bersabda, "Barang siapa yang
pada waktu pagi hari tidak mempunyai niat untuk menganiaya terhadap seseorang
maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa pada waktu
pagi hari memiliki niat memberikan pertolongan kepada orang yang dianiaya atau
memenuhi hajat orang islam, maka baginya mendapat pahala seperti pahala haji
yang mabrur".
Dalam
hadits diatas Rasulullah mengabarkan tentang keutamaan berbuat baik kepada
seluruh makhluk Allah. Berbuat baik dikategorikan kepada dua perkara: yang
pertama kebaikan yang berlaku pasif (yaitu tidak melakukan keburukan) dan kedua
kebaikan yang aktif (membantu oranglain dengan segala daya semampunya).
Sebagaimana
kebaikan diketjakan dengan anggota tubuh badan, pikiran atau pun juga harta.
Kejahatanan juga berlaku sama (baik membahayakan atas badannya, atau hartanya).
Dua hal tersebut merupakan hal yang paling buruk.
Karena
dari sesungguhnya seluruh perintah Allah selalu tergolong kepada dua perkara
tersebut (pengagungan kepada Allah dan menebar kasih sayang kepada
makhluk-Nya). Mengagungkan Allah dan berbuat baik kepada makhluknya,
sebagaimana firman Allah Ta’ala. "Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat."
(Q.S Al Baqarah:43). Dan melanggar keduanya adalah dosa yang teramat
besar.
Dan
dalam surat yang lain firman Allah Ta’ala, "Hendaklah kamu
bersyukur kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu." (Q.S. Luqman :14)
Disarikan
daripada Kitab Nashaihul 'Ibad karya Syeikh Nawawi Bantani.