TARBIYAH ONLINE: Hadis

Fiqh

Tampilkan postingan dengan label Hadis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hadis. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Mei 2024

Download Buku Muttafaqun Alaih Shahih Bukhari-Muslim, Muhammad Fuad Abdul Baqi

Mei 01, 2024



Download | Kitab Muttafaqun 'Alaih ini merupakan terjemahan dari kitab Al-Lu'lu' wa Al-Marjan. Berisi himpunan hadits-hadits sahih yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim. Karenanya, tak berlebihan rasanya jika buku ini disebut sebagai kitab paling sahih setelah Al-Qur'an. Kitab ini disusun oleh ulama pakar hadits dari Mesir, Syekh Muhammad Fuad Abdul Baqi (w. 1388 H). Beliau berhasil menghimpun sejumlah 1906 hadits dalam kitab ini.


Buku ini memuat hadis-hadis yang telah disepakati keasliannya oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dua ahli hadis terkemuka dalam tradisi Islam. Hadis-hadis ini dikumpulkan berdasarkan tema-tema tertentu seperti ibadah, akhlak, sosial, dan hukum Islam.


Penyusunan hadis-hadis dalam buku ini dilakukan dengan cermat dan sistematis, memungkinkan pembaca untuk dengan mudah mencari informasi yang mereka butuhkan. Setiap hadis dilengkapi dengan referensi sumber aslinya dan penjelasan singkat untuk konteks dan pemahaman yang lebih baik.


"Buku Muttafaqun Alaih Shahih Bukhari-Muslim" menjadi referensi yang penting bagi para peneliti, ulama, dan umat Islam yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran Islam berdasarkan hadis-hadis yang paling terpercaya. Dengan menyajikan hadis-hadis yang muttafaqun alaih (disepakati oleh keduanya), buku ini menjadi sumber yang dapat diandalkan dalam mempelajari dan memahami ajaran Islam secara komprehensif.


Berbeda dengan versi lainnya, buku ini dilengkapi syarh lafzhiyyah semacam tafsir singkat untuk kata-kata atau kalimat-kalimat yang dipandang penting. Sejumlah fitur unggulan yang memberi nilai tambah juga disertakan, seperti: Biografi Imam Bukhari dan Muslim serta parasahabat periwayat hadits terbanyak, Rekomendasi dan keterangan para ulama terkait hadits-hadits yang disepakati Bukhari dan Muslim, Pengantar ringkas seputar ilmu mushthalah hadits, Indeks hadits serta penomoran sesuai dengan kitab Ash-Shahih yang menjadi rujukan primernya.


Selamat Membaca Buku Ini! Silakan Diunduh, Dipelajari, Diamalkan.


Download PDF

Read More

Minggu, 07 Juli 2019

Sisi Lain Tafsir Hadits: Dunia Penjara Bagi Orang Beriman dan Surga Bagi Kafir

Juli 07, 2019

Tarbiyah.online Selama ini kebanyakan dari kita memahami sebuah hadis hanya berdasarkan fiqh dan dan hukum lahiriyah saja. Tentu saja itu tidak salah, bahkan hal tersebut menjadi sebuah dalil hukum yang sama sekali tidak bisa kita kesampingkan, sedikit pun. Namun, beberapa hadis Rasulullah kadang perlu ditinjau dari sisi psikologis dan kejiwaan.

Sebuah hadis yang amat terkenal, "Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir" (H.R Muslim), tentu familiar di telinga kita.

Secara zahir, setiap mukmin dibatasi oleh hukum halal-haram. Dan segala yang diharamkan bisa dinikmati sepuasnya di kehidupan mendatang (akhirat kelak). Sebagaimana pengharaman atas sex bebas dan arak. Di dunia (penjara) ini, setiap orang beriman dilarang oleh syari'at untuk mendekati (apalagi melakukan) hal-hal yang diharamkan.

Parahnya, ada beberapa yang memahami hadis ini bahwa orang beriman harus hidup penuh derita dan menyedihkan selama di dunia. Sedangkan segala bentuk kesenangan hanya boleh dinikmati oleh orang kafir saja. Tentu saja pemahaman seperti ini buntung, dan tidak tepat.

Namun demikian, sisi lain dalam memaknai penjara dunia ini tidaklah sekedar pembatasan halal dan haram saja.

Penggunaan analogi penjara oleh Rasulullah untuk menggambarkan hakikat dunia bagi orang beriman ternyata lebih luas lagi yang bahkan bisa dimengerti oleh orang awam sekalipun (jika ia membuka ketajaman rasanya).

Penjara adalah hal yang sangat tidak disukai oleh siapapun. Selain karena adanya pembatasan, tentu saja sebab penjara bukanlah tempat yang seharusnya bagi jiwa kita. Tempat yang seharusnya bagi orang beriman adalah surga yang tiada batas, yang dikelilingi oleh kesenangan dan tempat seharusnya jiwa berada.

Jiwa kita tahu persis dimana seharusnya tempatnya berada. Jika seorang mukmin sadar, bahwa tempat bagi jiwanya adalah surga, maka otomatis ia akan menganggap dunia sebagai tempat pengasingan. Karakter jiwa kita dibentuk oleh alam pikir dan rasa.

Allah berfirman dalam Surah Yunus ayat 7, "Sesungguhnya oranghorang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat Kami".

Terang dalam ayat tersebut Allah menyebutkan bahwa orang kafir meyakini dunia ini adalah surga bagi jiwanya. Dimana ia bisa bebas melakukan apa saja dan juga merasa aman di dunia.

Sedang bagi orang beriman, dunia adalah penjara. Jiwanya akan terus merasa gusar di dunia dan 'berontak' ingin kembali ke rumahnya (surga).

Itulah juga orang beriman ketika nyawanya dicabut oleh malaikat, ia merasa senang. Karena saat jiwa terpisah dari raga duniawi, ia berasa terlepas dari penjara dan kembali menuju rumahnya. Bagaikan seorang tahanan yang divonis bebas, ia diantar oleh penjaga (sipir) keluar dari penjara. Betapa bahagianya ia melihat alam yang luas, menikmati kebebasannya.

Sedang jiwa orang kafir akan merenggang kesakitan sebab berontak pergi dari surga dunia nya. Firman Allah "Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut nyawa dengan keras." (An Nazi'at: 1). Selain tidak rela meninggalkan surga dunianya, ia pun baru tersadar bahwa ternyata dunia ini bukanlah surga.

Disadur dari buku Reclaim Your Heart, Yasmin Mogahed
Wallahu a'lam
Read More