“Kalau ada
orang yang suka mabuk-mabukan ya ajak dia baik-baik agar meninggalkannya,
dengan sabar, jangan memaki dia, sesungguhnya mereka terkena bala yang sangat
sulit ditinggalkan, kasihani mereka.”

“Kalau ada pelacur, dakwahi dia dan beri
solusi yang lebih baik agar dia berubah, jangan menghina atau merendahkan dia,
sesungguhnya mereka terjebak disitu, kasihani mereka.”
“Kalau ada orang yang salah paham tentang
kewajiban menutup aurat, muamalah dengan non muhrim, kewajiban sholat, kewajiban menghormati orang berilmu dan hukum syar'i
lainnya, kasih tahu dia baik-baik dengan penuh kasih sayang, jangan mencaci
mereka dengan kata-kata kotor, walau mungkin awalnya nasehat kita dianggap
bodoh dan ketinggalan zaman, sesungguhnya itu terjadi karena mereka tidak tahu,
kasihani mereka.”
“Begitu juga
kalau ada orang salah paham tentang makna jihad, kafir, harbi, khilafah dan
lainnya maka harusnya kita tidak membully mereka, tapi ajaklah mereka berdialog
dengan sabar, walau mereka akan mencela kita, itu karena mereka tidak tahu,
kasihani mereka.”
“Apapun
kesalahan mereka kasihani mereka, dan perbaiki mereka dengan baik, bayangkan
saja kita atau saudara kita yang terjebak dalam kesalahan itu, baik kesalahan
perbuatan atau pemikiran.”
“Betapa
malang nasib kita, kita terjebak dalam lingkungan yang membuat kita salah,
disatu sisi saudara kita yang lain dibanding menyelamatkan kita dengan sabar
malah memlilih membuly kita.”
“Wahai
para pembully, pemaki, dan yang menertawakan kesalahan manusia, jika kalian ingin
merubah dan memperbaiki mereka bukan begitu caranya, itu bukanlah dakwah atau
mengingatkan yang dikerjakan seorang dai,cara seperti itu sama sekali tidak
akan merubah mereka, yang ada membuat mereka makin jauh.”
“Tapi
jika niat kalian tidak ingin mengingatkan atau merubah, tapi hanya ingin
memvonis dan menertawakan kesalahan orang maka sungguh kalian sudah sukses,
sungguh kalian sudah sukses memvonis mereka dalam kesalahan, kalian sukses jadi
hakim.”
Oleh Ustad Fauzan